Perubahan
organisasi merupakan suatu fenomena kompleks sehingga seorang manajer tidak
bisa melakukan suatu perubahan terencana secara langsung namun perlu perubahan
secara sistematis dan logis agar memiliki suatu kesempatan realistik untuk
berhasil. mengelola perubahan organisasi
tidak banyak individu atau organisasi menyukai adanya perubahan, namun perubahan tak bisa dihindari, harus dihadapi. Maka diperlukan satu pengelolaan perubahan agar proses & dampak dari perubahan tersebut dapat di arahkan pada titik perubahan yang positif. masalah dalam “Perubahan” banyak masalah yang bisa terjadi ketika perubahan akan dilakukan , masalah yang paling sering & menonjol adalah “penolakan atas perubahan itu sendiri Tidak banyak individu atau organisasi yang menyukai adanya perubahan namun perubahan tidak dapat dihindari dan harus dihadapi. Untuk itu maka diperlukan satu pengelolaan perubahan agar proses dan dampak dari perubahan tersebut dapat diarahkan pada titik perubahan yang positif.
tidak banyak individu atau organisasi menyukai adanya perubahan, namun perubahan tak bisa dihindari, harus dihadapi. Maka diperlukan satu pengelolaan perubahan agar proses & dampak dari perubahan tersebut dapat di arahkan pada titik perubahan yang positif. masalah dalam “Perubahan” banyak masalah yang bisa terjadi ketika perubahan akan dilakukan , masalah yang paling sering & menonjol adalah “penolakan atas perubahan itu sendiri Tidak banyak individu atau organisasi yang menyukai adanya perubahan namun perubahan tidak dapat dihindari dan harus dihadapi. Untuk itu maka diperlukan satu pengelolaan perubahan agar proses dan dampak dari perubahan tersebut dapat diarahkan pada titik perubahan yang positif.
Perubahan dapat
melibatkan hampir semua aspek dari suatu organisasi seperti dasar untuk
departementalisasi, jadwal pekerjaan, rentang manajemen, rancangan organisasi,
orang-orang di dalam organisasi itu sendiri dan lain sebagainya. Adanya
permasalahan yang terjadi dalam sebuah organisasi menuntut suatu perusahaan
untuk berubah agar kegagalan yang dihadapi dapat diantisipasi. Dorongan untuk
berubah di pengaruhi oleh dua faktor yaitu, faktor eksternal organisasi dan
faktor internal organisasi.
A. Perubahan yang direncanakan berkaitan dengan upaya
mengubah perilaku para individu-individu dan kelompok-kelompok organisasi,
serta agen perubahan (para katalis) yang bertanggung jawab untuk mengelola
kegiatan-kegiatan perubahan di dalam sebuah organisasi. Supaya organisasi dapat
bertahan, maka perlu bereaksi terhadap perubahan-perubahan yang terjadi di
dalam lingkungannya. Tujuan dari adanya perubahan yang direncanakan yaitu untuk
memperbaiki kemampuan organisasi yang ada dalam menyesuaikan diri dengan
perubahan-perubahan yang terjadi di lingkungannya dan mengubah perilaku para
karyawan dalam perusahaan tersebut.
B. Perubahan
Struktural
Struktur ekonomi sebuah negara dapat dilihat setidak-tidaknya berdasarempat macam sudut tinjauan, yaitu 1. tinjauan makro sektoral,2. tinjauan keruangan (spasial), 3. tinjauan penyelenggaraan kenegaraan,dan 4. tinjauan birokrasi pengambil keputusan.
untuk nomor 1 dan 2 merupakan tinjauan ekonomi murni, sedangkan nomor 3 dan 4 merupakan tinjauan politik.
Struktur ekonomi sebuah negara dapat dilihat setidak-tidaknya berdasarempat macam sudut tinjauan, yaitu 1. tinjauan makro sektoral,2. tinjauan keruangan (spasial), 3. tinjauan penyelenggaraan kenegaraan,dan 4. tinjauan birokrasi pengambil keputusan.
untuk nomor 1 dan 2 merupakan tinjauan ekonomi murni, sedangkan nomor 3 dan 4 merupakan tinjauan politik.
Sumber : Wikipedia.org
Tidak ada komentar:
Posting Komentar