Minggu, 29 April 2012

^_^ Cintai Ia dalam DIAM mu ^_^


Setiap manusia pasti pernah merasakan nama nya cinta... entah itu cinta terhadap ALLAH,, cinta terhadap orang tua,, cinta keluarga
atau pun cinta terhadap lawan jenis,, tapi untuk yg terakhir tampak nya harus berhati-hati karna kalo salah-salah jalan bisa berbahaya

untuk saat ini jika anda mempuyai perasaan cinta tapi Bila belum siap melangkah lebih jauh dengan seseorang, cukup cintai ia dalam diam ...
karena diammu adalah salah satu bukti cintamu padanya ...

kau ingin memuliakan dia, dengan tidak mengajaknya menjalin hubungan yang terlarang, kau tak mau merusak kesucian dan penjagaan hatinya..

karena diammu memuliakan kesucian diri dan hatimu.. menghindarkan dirimu dari hal-hal yang akan merusak izzah dan iffahmu ..

karena diammu bukti kesetiaanmu padanya ..
karena mungkin saja orang yang kau cinta adalah juga orang yang telah ALLAH SWT pilihkan untukmu ...

ingatkah kalian tentang kisah Fatimah dan ALi ?
yang keduanya saling memendam apa yang mereka rasakan ...
tapi pada akhirnya mereka dipertemukan dalam ikatan suci nan indah

karena dalam diammu tersimpan kekuatan ... kekuatan harapan ...
hingga mungkin saja Allah akan membuat harapan itu menjadi nyata hingga cintamu yang diam itu dapat berbicara dalam kehidupan nyata ...
bukankah Allah tak akan pernah memutuskan harapan hamba yang berharap padanya ?

dan jika memang 'cinta dalam diammu' itu tak memiliki kesempatan untuk berbicara di dunia nyata,
biarkan ia tetap diam ...

jika dia memang bukan milikmu, toh Allah, melalui waktu akan menghapus 'cinta dalam diammu' itu dengan memberi rasa yang lebih indah dan orang yang tepat ...

biarkan 'cinta dalam diammu' itu menjadi memori tersendiri dan sudut hatimu menjadi rahasia antara kau dengan ALLAH (Sang Pemilik hatimu) yg tau ... seperti kamu mencintai sang pemilik hatimu..

Kesombongan Manusia :'(


Begitu sering kita merasa bahwa kita ada diatas segala-galanya.
Seringkali manusia memandang orang lain lebih rendah, lebih buruk,
lebih jelek, ataupun pandangan-pandangan yang semacamnya.
Sering kali pula manusia merasa sangat berkuasa, seolah-olah hidup dan
mati orang lain berada di tangannya, tanpa sadar bahwa hidupnya sendiri
sekalipun, atau bahkan tubuh nya sendiri pun, bukanlah miliknya...
Seorang teman bercerita tentang dirinya. Ia seorang mahasiswa di Ilmu komputer. Pernah suatu ketika, ia
sedang menyelesaikan sebuah tugas program yang dirasa cukup sulit.
Saking sulitnya seolah-olah tak banyak dari teman sekelasnya yang bisa mengerjakan.
Ketika ia benar-benar selesai mengerjakan program tersebut, entah karena gembira atau apa,
ia pun langsung ber pekik, "Saya Pintar..!!"
Kontan teman disebelahnya langsung menepuk teman ini dengan keras. `Pak!!'
Teman yang memukul ini pun berkata, "Kamu jangan sombong, apa yang kamu miliki ini tidak ada
apa-apanya..!, ini semata- mata dari Allah SWT" Kontan teman yang satu ini pun terdiam, ia beristighfar...
Teman, akankah kita menunggu sebuah pukulan keras dari sang Pencipta untuk menyadarkan kita?
Sungguh, sekali-kali kita tidak akan dibiarkan dengan kesombongan kita..

Titanic, kapal terbesar di era awal abad ke 20. mampu mengangkut 3000 penumpang dari Inggris ke Amerika Serikat. Memiliki teknologi tercanggih saat itu. Sebuah contoh kesombongan umat
manusia dari perkataan pemiliknya, "Jangankan tujuh samudera, bahkan Tuhan pun tidak akan mampu
menenggelamkan kapal ini!"
Maka di sebuah malam yang dingin, di pelayaran perdananya, kapal ini menabrak sebuah gunung Es.
Kapal besar ini pun tenggelam membawa ribuan penumpangnya, beserta kesombongan yang dibawanya..
Begitulah ketika sang pencipta ingin menunjukkan kekuasaanNya atas manusia.
Untuk menyadarkan bahwa betapa kecil sebenarnya manusia. Betapa lemah dan tak
berdaya-nya seorang manusia. Lantas jika begini, sampai kapan kita harus
menunggu kehancuran karena kesombongan kita? Akankah kita menunggu
datangnya adzab untuk menyadarkan kita?
Paman saya pernah mengatakan, bahwa kehancuran manusia ada pada saat ia mulai
sombong dengan apa yang dimilikinya.
Ketika manusia berada pada titik tersebut, maka Tuhan akan membalik keadaannya...

Persahabatan Bagaikan Pelangi :))


Suatu ketika, warna-warna pelangi mulai bertengkar...
Masing-masing berpendapat bahwa dialah yang terbaik, yang terutama, dan yang terpopuler.

Si Hijau berkata:
"Terus terang saja, akulah yang paling penting. Aku adalah harapan. Pohon, rerumputan, juga dedaunan memilih warnaku. Tanpa aku, hewan-hewan akan mati. Lihatlah ke segala penjuru negeri ini, aku ada di mana-mana."

Si Biru menginterupsi:
"Jangan pikirkan bumi tanpa melihat langit dan lautan. Air adalah sumber kehidupan yang dijatuhkan oleh awan biru yang berasal dari lautan. Langit adalah ruang kedamaian dan ketenangan. Tanpa itu semua, apalah artinya."

Kuning tertawa kecil:
"Kalian begitu serius! Aku pembawa keriangan, keceriaan dan kehangatan di bumi ini. Kuning adalah matahari, bulan dan juga bintang. Setiap saat kau mengamati bunga matahari, maka dunia pun mulai tersenyum. Tanpaku, tak akan ada kegembiraan."

Jingga menimpali:
"Aku adalah warna kesehatan dan kebugaran. Boleh jadi aku warna yang langka, tetapi aku berharga. Aku banyak memberi vitamin yang menjaga kehidupan manusia. Lihat saja wortel, labu, jeruk, mangga, juga pepaya. Aku memang tidak terlihat setiap saat. Tapi, warnaku memenuhi langit tatkala fajar dan tatkala mentari terbenam. Tak ada keindahan yang seindah ini. Kecantikanku sungguh memukau."

Si Merah tak tahan juga dan mulai berteriak:
"Aku adalah penguasa kalian semua! Aku adalah d a r a h - darah adalah kehidupan! Aku adalah lambang keberanian dan lonceng bahaya. Aku akan berjuang, tak kenal takut. Aku pemberi semangat di dalam tubuh. Tanpaku dunia akan sepi seperti rembulan. Aku adalah warna gairah dan semangat. Seperti juga mawar merah - tanda cinta."

Si Ungu pun angkat bicara:
Ia sangat tinggi dan berbicara penuh keanggunan: "Aku adalah warna kesetiaan dan kekuasaan. Raja dan pemimpin senantiasa memilih aku sebagai lambang kewenangan dan kebijaksanaan. Rakyat tak akan pernah menyanggah. Mereka mendengar dan patuh"

Akhirnya Si Nila berbicara, lebih tenang dari yang lain, tetapi dengan segala keteguhan hati:
"Perhitungkan aku juga. Aku adalah warna keteduhan. Kalian hampir tidak memperhatikannya. Tanpaku, kalian semua tidak berarti. Aku mewakili pikiran dan refleksi dari kedewasaan senjakala dan kedalaman air. Kalian membutuhkan aku agar dapat melihat perbedaan serta keseimbangan dalam doa dan kedamaian hati."

Warna-warna itu saling membual, masing-masing berusaha meyakinkan bahwa dialah yang terhebat. Mereka berperang kata dan berteriak semakin keras. Tiba-tiba mereka dikejutkan oleh kilat yang menyambar serta suara guntur yang menggelegar. Hujan tercurah lebat tanpa belas kasihan. Warna-warna meringkuk ketakutan, saling merapat mencoba memperoleh rasa aman.

Di tengah kegaduhan itu, Hujan berkata:
"Kalian warna-warna tolol, saling bertengkar untuk memenangkan perdebatan ini. Tahukah kalian semua? Bahwa kalian masing-masing diciptakan untuk suatu tujuan yang istimewa, unik dan saling berbeda. Saling bergandengan tangan dan kemarilah."

Warna-warna itu pun bersatu saling bergandengan tangan.

Sang Hujan meneruskan lagi:
"Mulai sekarang, apabila hujan turun, kalian akan
membentangkan diri di langit bagaikan busur raksasa, sebagai tanda
bahwa kalian cinta hidup dalam damai. - Pelangi - tanda harapan akan hari esok."

Maka, di mana pun hujan membasahi bumi dan pelangi menghiasi langit, ingatlah untuk saling mengasihi dan menghormati satu sama lain.

Persahabatan itu bagaikan pelangi:
Merah bagaikan buah apel, terasa manis di dalamnya.
Jingga bagaikan kobaran api yang tak akan pernah padam.
Kuning bagaikan mentari yang menyinari hari-hari kita.
Hijau bagaikan tanaman yang tumbuh subur.
Biru bagaikan air jernih alami.
Ungu bagaikan kuntum bunga yang merekah.
Nila-lembayung bagaikan mimpi-mimpi yang mengisi kalbu

AYAH. . . .


Oh AYAH..
Ku tinggalkan jasadmu dikuburan ini
namun izinkan aku
bawa pulang kasih sayangmu
izinkanku bawa bersama semangat dan doamu
izinkan aku pulang
berbekal keampunan dan redhamu..
Doakanlah aku ayah
agar bersemangat menyambung amal ibadahmu
berbekal akal,ilmu dan iman
yang engkau ajarkan dulu

ya tuhan…
ku titipkan jasad ayah untuk Engkau rahmati
ku pinjam jiwa kental dan kasih sayangmu
untuk bekal hidupku
ku mohon ampunan atas segala dosanya ya robbi..
Hidayahkan aku apa saja
demi menebus dosa ayahku ini
biar nyawa,harta dan jiwa ini
menjadi gantinya..
Jangan kau siksa dia wahai tuhan
rahmatilah,kasihanilah dia
seperti dia mengasihiku sejak kecil…… :'(

"Wanita Shalehah"


Bukan tak cinta
Namun ia tahu batas

Bukan ingin berdusta
Namun menjaga hati dan mata

Bukan ingin bersembunyi
Namun menjaga kesucian diri

Ia malu
Bukan tak mau

Ia menunduk
Bukan tertunduk

Ah, indahnya

Ia pun manusia
Yang membutuhkan cinta

Mutiara di dasar lautan
Bintang di angkasa berkilauan
Hanya tangan halal yang berhak menyentuhnya

Subhanallah…

Wanita shalehah
Penyejuk hati
Penentram jiwa
Hiasan mata

Adakah yang lebih indah darinya?
Kurasa tidak

Ah, itu hanya dusta, kawan
Tanyalah hatimu
Bukan nafsumu

Jika setiap malam ia berdoa
Agar segera datang orang yang dirindunya
Aku pun demikian pula !

Namun kuyakin,
Segala sesuatu ada di tangan-Nya
Dan jika memang dialah orangnya
Pasti 'kan tiba saatnya

Wahai kau yang di sana
Saat aku datang membawa puisi
Kau mungkin terheran membacanya

Namun tak mengapa
Karena aku yang tak berterus terang

Kuakui aku jatuh cinta
Bukan pada keelokan fisikmu
Namun keindahan akhlakmu

bila saatnya telah tiba
Tunggulah aku di sana..